Jumat, 19 April 2019

My Dream Come True: Jalan-Jalan Ke Korea Selatan Day I



Hari pertama di Seoul, tak banyak yang kami kunjungi karena masih beradaptasi tempat dan tentunya badan yang juga sudah lelah telah menempuh perjalanan selama 7 jam dari Jakarta. Di tulisan sebelumnya saya udah pernah cerita kalo selama di Seoul saya dan temen-temen nginap di hostel daerah Hongdae. Selama di Seoul, saya menginap di 2 hostel yang berbeda karena ada beberapa alasan, untuk 2 malam pertama sebelum jalan ke Busan dan Gyeongju saya nginap di hotel yang sama dengan teman yang baru saya kenal setibanya di Bandara Incheon. 

Alasan kenapa saya pesan hostel berbeda setelah perjalanan kami dari Busan dan Gyeongju, karena saya adalah pelancong yang lebih sering menggunakan transportasi Subway, maka paling penting untuk mehemat kaki saya yang udah lelah tentunya keliling kota Seoul dan naik turun tangga di Stasiun Subway, maka saya lebih memilih hotel yang dekat dengan exit Stasiun Subway dan juga ramah di kantong saya tentunya ^^

Setibanya di Hostel kami diperbolehkan untuk early check in tanpa biaya tambahan, kesempatan emas ini kami gunakan untuk mandi bergantian dan istirahat sebentar. Semua udah pada siap untuk melanjutkan perjalanan hari pertama di Seoul, dalam perjalanan menuju Stasiun Hongik Univ. temen-temen kelaperan dan minta untuk mampir sebentar di sebuah rumah makan. Ternyata saat masuk ke dalam, banyak poster drama yang dimainkan Suzi dan Kim Wobin "Uncontrollably Fond" dan kayaknya ini tempat jadi salah satu lokasi shooting drama itu,, sayang nya ga ge pas shooting, kan bisa ketemu oppa wobin ahahaha.... 


Nampak depan dari restoran



Bagian Interior Restoran

Saat itu saya tidak ikutan pesan makanan, karena tidak yakin dengan daging yang digunakan dalam setiap masakannya, mau tanya ada ga yang gak pake daging tapi tak satu pun yang mengerti bahasa Inggris dan semua menu juga pakai tulisan hangeul, ya udah lah akhirnya saya cuma nungguin temen-temen makan dan sibuk dengan kamera sendiri.

Kali ini tujuan pertama kami adalah Bukchon Hanok Villagge, merupakan kawasan kampung tradisional terletak di area Bukchon yang masih mempertahankan bangunan rumah seperti jaman dulu. Tempat ini Instagramble banget, banyak para Traveler dari seluruh dunia datang ke tempat ini, ada juga wisatawan yang menggunakan pakaian tradisional Hanbok berkeliling di tempat ini. Awalnya aku bingung, kok banyak yang pake pakaian tradisional, apa lagi ada acara???? Katro khan???? hahaha...
Ternyata wisatawan memakai pakaian tradisional itu hanya untuk kebutuhan foto dan merasakan sensasi menjadi orang korea selatan jaman kerajaan. Melalui stasiun Anguk ini kita bisa pergi ke beberapa tempat wisata yaitu Istana Gyeongbokgung dan Istana Changdeokgung yang berada diantara Bukchon Hanok Village.

Stasiun terdekat menuju Bukchon Hanok Villlage adalah Stasiun Anguk exit 2. Jadi cari saja melalui aplikasi Subway seperti yang  sudah saya jelaskan di tulisan sebelumnya, atau gunakan saja aplikasi Google Map, maka akan terlihat transportasi apa aja yang mesti kita naiki dari Hostel/Hotel teman-teman.
Karena kami nginap di daerah Hongdae, maka rutenya seperti ini :


Sumber : Aplikasi Metro Seoul Subway

Penjelasan dari aplikasi di atas : Dari Stasiun Hongik Univ. kami menaiki line 2 yang stasiun akhirnya menuju Clockwise, setelah melalui 6 stasiun subway turun lah di stasiun Euljiro3 (sam) ga, kemudian berganti subway ke line 3 berhenti di stasiun Anguk. Awalnya tidak mudah menemukan Bukchon Hanok Village ini, karena pada dasarnya tempat ini bukanlah tempat wisata, melainkan tempat tinggal penduduk elite kalo ku bilang, karena rumah di Seoul itu terbilang mahal apalagi bangunan tersebut meninggalkan sejarah. Agar mempermudah teman-teman menuju tempat ini, akan saya deskripsikan melalui gambar di bawah ini.


Sumber : Google Map edit by Me

Ketika keluar dari pintu exit 2, jalan lurus saja mengikuti gambaran google map di atas, pada jalan pertigaan itu sebelah kanan  terdapat Sekolah dan kalau belok kiri menuju Istana Gyeongbokgung (pintu belakang), jadi terus aja jalan lurus yaaah, tapi jangan sampai kelewatan. Tak jauh sebelum nyampai area Bukchon Hanok Village, akan ada beberapa orang yang berseragam merah, mereka adalah petugas informasi, jadi jika temen-temen ragu tanyakan saja pada mereka mesti jalan mana.





Iseng foto Teddy Bear di depan salah satu toko baju saat menuju Bukchon Hanok Village.




Karena Bukchon Hanok Village merupakan tempat tinggal warga Kota Seoul, sangat diharapkan untuk setiap pengunjung untuk tidak berisik, karena bisa saja ada dede bayi yang lagi tidur di dalam akan terganggu jika para pengunjung terlalu ramai.



Rute selanjutnya kami menuju Istana Gyeongbokgung karena letaknya dekat dari Bukchon Hanok Village, seperti Gambaran Peta di atas dari Bukhon Hanok Village saat di pertigaan kan kalo lurus balik ke stasiun Anguk, jadi kalo ke Pintu Belakang Istana Gyeongbokgung itu tinggal belok kanan.Namun sangat sayang, karena kami kesorean jadi tidak bisa masuk ke dalam area Istana Gyeongbokgung dan akhirnya hanya berfoto-foto depan.

Hari udah menjelang malam saat itu Kota Seoul sangat dingin bagi orang tropis kaya saya, padahal waktu itu baru musim Autumn. Dari istana Gyeongbokgung berjalan kaki saja menuju pintu utama istana, tepat di depan pintu utama Istana Gyeongbokgung terdapat Landmark Kota Seoul, patung Raja Sejong dan Panglima Yi Sun-Sin yang lebih dikenal dengan Gwanghwamun Square.

Pintu Utama Istana Gyeongbokgung



Patung Raja Sejong




Patung Panglima Yi Sun-Sin



Ini gambaran rute dari pintu belakang Istana Gyeongbokgung menuju pintu utama dan Landmark Kota Seoul patung Raja Sejong dan Panglima Yi Sun-Sin. Saat keluar dari pintu belakang, beloklah sebelah kanan menyisiri tembok dari Istana kemudian di akhir tembok, belok kanan lagi. Taraaaaaa, muncul lah scene seperti foto-foto di atas. Biar lebih jelas, temen-temen bisa liat gambaran peta yang saya ambil dari Google Map dan udah saya edit.

Sumber : Google Map, edit by Me


Rute selanjutnya adalah Cheonggyecheon Stream, sebenarnya ini adalah sebuah aliran kali yang didesign sedemiakian cantiknya hingga menjadi salah 1 tujuan wisata Korea Selatan. Menjadi tempat nonggrong anak-anak muda Seoul juga kadang menjadi tempat diadakannya festival lampion. Letak Chenggyecheon Stream sebenarnya tidak begitu jauh dari Landmark kota Seoul Patung Raja Sejong dan Panglima Yi Sun-Sin, sehingga dapat dicapai dengan hanya berjalan kaki saja. 

Sumber : Google Map edit By Me

Hari itu kami gagal menuju Cheonggyecheon Stream, karena lagi ada demo terhadap pemerintahan. Demo disana gak sebanyak kalo di demo di Indonesia sih tapi pengawasan kepolisiannya luar biasa, jumlah polisi yang jaga lebih banyak dari jumlah masyarakat yang sedang demo. Daripada nanti salah dikira ikutan demo akhirnya kami memutuskan untuk pergi ke Myeongdong.

Stasiun terdekat saat itu di Stasiun Gwanghwamun, dari Stasiun Gwanghwamun naik line 5 transit di Stasiun Euljiro4 (sa) ga pindah ke line 4 dan berhenti di stasiun Myeong-dong keluar pintu 5, 6 atau 8.



Di Myeong-Dong, sebenarnya awalnya saya tidak begitu mengerti apa saja yang mesti saya lakukan disana, karena hari udah mulai gelap dan badan udah terasa sangat capek. Setibanya disana ada sedikit drama, aku dan maya terpisah dengan pipit dan agit, nyari kemana-mana ke segala penjuru juga ga nemu, mau hubungin juga ga bisa karena saat itu kami sewa Wifi bareng tapi dipegang ama pipit, jadi akhirnya saya dan maya putusin balik ke Hostel saja daripada kebingungan disana, mau hubungin pun juga gak bisa.

Day I jalan-jalan di Seoul ditutup dengan drama terpisahnya kami, nyampe penginapan langsung bobo dan nyiapin badan untuk perjalanan besok hari ke Pulau Nami.

My Dream Come True: Jalan-Jalan Ke Korea Selatan Day I

Hari pertama di Seoul, tak banyak yang kami kunjungi karena masih beradaptasi tempat dan tentunya badan yang juga sudah lelah telah men...